Jumat, 14 Februari 2014

Helopeltis theivera dan Helopeltis antoni
Serangan helopeltis terhadap tanaman teh terutama ditunjukkan terhadap pucuk-pucuk daun teh yang masih muda , serangan ini sering mengakibatkan matinya daun teh setelah terlebih dahulu mengalami gejala mengotornaya daun dengan bercak-bercak warna hijau yang berubah menjadi coklat.
Apabila yang diserang itu pucuk  pada cabang atau tunas, pengotoran daun dengan bercak-bercak  serta perubahan warnanya akan sama tetapi memanjang, timbulnya gejala demikian karena bagian yang dihisap cairan selnya masih mampu untuk tumbuh terus.
Serangan yang serius dapat menimbulkan penyimpangan pembentukan daun muda sehingga daun muda tersebut diabaikan ketika pemetikan, serangan yang lebih lanjut pada cabang yang daun-daun mudanya mengalami penyimpangan pembentukan itu dan tidak dilakukan pemangkasan, biasanya menyebabkan cabang tadi membengkak pada pertumbuhan selanjutnya dan akan tampak setelah cabang itu menjadi tua. Pemankasan perlu segera dilakukan terutama pada cabang yang berpucuk seperti diatas.
Kepinding Helopeltis bertubuh langsing dengan ukuran tubuhnya antara 6-7,5 mm, yang dewasa pada bagian toraxnya mempunyai tonjolan (seperti punuk), pada heloptis antonii agak melengkung kebelakang.
Helopeltis theivera, panjang tubuhnya antara 6-7 mm, berwarna kehijauan agak kuning dengan lorek-lorek hitam . penyebarannya didaerah berketinggian kurang dari 600 m dpl. Selama hidupnya (yang betina) memproduksi telur sampa 172 butir.
Helopeltis antonii, panjang tubuhnya antara 6,5-7,5 mm berwarna dasar hitam dan pada abdomennya tergambar garis-garis hitam putih yang berselang seling, penyebarannya sangat luas pada ketinggian antara 200-1400 m dpl. Induknya mampu memproduksi telur sampai 235 butir.
Musuh-musuh alaminya yaitu semut hitam (Dolichodeus) dan semut gramang, tetapi tidak membunuh melainkan hanya mengusir saja. Predatornya adalah kepinding buas (familia Reduviidiae) yang selalu memangsa nimfa-nimfanya. Tabuan parasit Eupherus yang juga melakukan serangan terhadap nimfanya yang dalam waktu 2 bulan dapat memparasit nimfa sampai sekitar 80% dan parait telur Erythmelus helopeltidis


Sabtu, 17 November 2012